Marta

Perempuan, 19 tahun

Purworejo, Indonesia

I love the way I am. So, this is me.
::
Materi tersedia: Kelas 7 Bab 7
Science World
Shutdown

Navbar3

Search This Blog

Monday, 14 April 2014

My Short Profil

Perkenalan singkat saja dari saya ....
Ok, nama saya Marta Asri Dewi, seorang mahasiswi UNY Prodi Pendidikan IPA I angkatan 2012.
Read More --►

Blog

Blog ini menggunakan template Metro yang terinspirasi dari tampilan Windows 8 dan telah dibuat sedikit perubahan oleh saya agar sesuai dengan konten dari blog ini.
Namun, maaf karena untuk menu Chatbox dan Guest book untuk sementara waktu belum dapat digunakan.
Read More --►

Welcome to my blog

Selamat datang di blog Science World .......
Blog ini memuat materi pelajaran IPA SMP yang diambil dari beberapa buku yang telah disesuaikan dengan Kurikulum 2013 dan dapat digunakan sebagai bahan belajar yang diakses secara online.
Untuk saat ini, materi yang telah tersedia adalah materi IPA SMP Kelas VII Bab 7 (Suhu dan Perubahannya).
Selamat membaca .......
Read More --►

Gambar

Read More --►

Bab 7. Suhu dan Perubahannya

Read More --►

Skala Termometer


Skala Termometer

      Ada empat skala termometer, yaitu skala Celcius, skala Kelvin, skala Fahrenheit, dan skala Reamur.
a. Skala Celcius
      Skala Celcius menggunakan menggunakan titik lebur es sebagai titik tetap bawah yang ditandai dengan angka 0oC dan titik didih air sebagai titik tetap atas yang ditandai dengan angka 100oC. Orang yang mengusulkan cara ini adalah seorang astronom Swedia bernama Anders Celcius (1701-1744).

b. Skala Kelvin
      Dalam teori partikel dinyatakan bahwa jika suhu bertambah, gerak partikel bertambah cepat. Jika suhu turun, gerak partikel semakin lambat. Saat suhu mencapai -273,16oC (dibulatkan -273oC), gerak partikel berhenti. Suhu -273oC ini merupakan suhu paling rendah yang masih mungkin dicapai oleh suatu zat. Oleh karena itu, suhu ini disebut nol mutlak.
      Lord Kelvin (1824-1907) merupakan ilmuwan pertama yang mengusulkan pengukuran suhu berdasarkan suhu nol mutlak ini. Suhu terendah pada skala ini yaitu 0 K yang setara dengan -273oC, di mana titik lebur es diberi angka 273 dan titik didih air diberi angka 373.

c. Skala Fahrenheit
      Skala Fahrenheit pertama kali dibuat oleh seorang ahli fisika berkebangsaan Jerman bernama Gabriel Fahrenheit (1686-1736). Pada skala ini, titik lebur es diberi angka 32 dan titik didih air diberi angka 212.

d. Skala Reamur
      Pada skala Reamur, titik 0o merupakan titik es yang mencair sedangkan titik di mana air mendidik diberi angka 80o.

Skala Suhu


Mengubah Skala Suhu
          Telah disebutkan bahwa 0oC = 32oF = 0oR = 273 K dan 100oC = 212oF = 80oR = 373 K. Berarti, pada skala Celcius terdapat 100 skala, pada skala Fahrenheit terdapat 180 skala, pada skala Reamur terdapat 80 skala, dan pada skala Kelvin terdapat 100 skala. Sehingga perbandingan skala suhunya adalah sebagai berikut:


Skala C: Skala F: Skala R: Skala K = 100: 180: 80: 100
Skala C: Skala F: Skala R: Skala K = 5: 9: 4: 5

          Dengan memperhatikan titik tetap bawah (dibandingkan mulai dari nol semua), perbandingan angka suhunya:

tC: (tF-32): tR: (tK-273) = 5: 9: 4: 5

Sehingga, untuk menentukan konversi skala suhu dapat digunakan persamaan sebagai berikut:

Konversi Skala Suhu


Referensi:
Kanginan, Marthen. 2002. IPA FISIKA. Jakarta: Penerbit Erlangga.
Suryanda, Ade, dkk. 2013. Ilmu Pengetahuan Alam. Jakarta: Politeknik Negeri Media Kreatif.
Widagdo M. dan Harjono. 2004. Pokok-pokok Fisika SMP. Jakarta: Penerbit Erlangga.


Read More --►

Apa Saja Jenis-jenis Termometer?


Apa Saja Jenis-jenis Termometer?

1. Termometer dengan bahan zat cair
Bahan yang paling sering digunakan untuk membuat termometer adalah zat cair. Pada umumnya, apabila zat cair dipanaskan maka suhunya akan naik dan volumenya bertambah. Perubahan volume inilah yang dimanfaatkan untuk membuat termometer.
Ada beberapa macam termometer yang menggunakan bahan zat cair sebagai zat termometrik pengisi, yaitu termometer laboratorium, termometer ruang, termometer klinis, dan termometer Six-Bellani.

a. Termometer laboratorium
            Termometer laboraturium biasanya digunakan untuk mengukur suhu air dingin atau air yang sedang dipanaskan dan dapat dijumpai di laboraturium.Termometer jenis ini menggunakan raksa atau alcohol sebagai penunjuk suhu. Raksa dimasukkan ke dalam pipa yang sangat kecil (pipa kapiler). Kemudian, pipa dibungkus dengan kaca yang tipis agar panas dapat diserap dengan cepat oleh termometer.
            Skala pada termometer laboraturium biasanya 0oC sampai 100oC. Suhu 0oC menyatakan suhu es yang sedang mencair, sedangkan suhu 100oC menyatakan suhu air yang sedang mendidih.

Termometer Laboraturium

b. Termometer ruang
            Termometer ruang dipasang pada tembok rumah atau kantor. Termometer ini mengukur suhu udara pada suatu saat. Skala termometer ruang adalah -50oC sampai 50oC. Mengapa menggunakan skala seperti itu? Karena suhu udara di beberapa tempat bisa mencapai di bawah 0oC, misalnya di Eropa. Sementara pada sisi lain, suhu udara tidak pernah melebihi 50oC.

Termometer Ruang

c. Termometer klinis
            Termometer klinis disebut juga termometer demam dan biasanya digunakan oleh dokter untuk mengukur suhu tubuh kita. Pada keadaan sehat, suhu tubuh kita sekitar 37oC. Pada keadaan demam, suhu tubuh kita melebihi angka tersebut dan dapat mencapai 40oC.
            Skala suhu pada termometer klinis adalah 35oC sampai 43oC. Lantas bagaimana cara kerja termometer klinis? Termometer klinis biasanya dijepitkan pada ketiak, tetapi ada pula yang ditempelkan ke dahi. Ketika termometer dijepitkan, suhu tubuh kita membuat raksa naik di sepanjang pipa kapiler. Raksa akan berhenti bila suhu raksa sudah sama dengan suhu tubuh kita. Kita tinggal membaca berapa suhu yang ditunjukkan oleh raksa. Kemudian bagaimana caranya agar termometer dapat digunakan kembali untuk mengukur suhu tubuh orang lain? Termometer tersebut harus dikibas-kibaskan agar raksa kembali ke wadahnya.

Termometer Klinis

Selain termometer di atas, terdapat juga termometer kristal cair yang dapat digunakan untuk mengukur suhu tubu, suhu akuarium, dan sebagainya.
Termometer Kristal Cair


d. Termometer Six-Bellani 
           Termometer Six-Bellani disebut juga termometer maksimum-minimum. Termometer ini dapat mencatat suhu tertinggi dan suhu terendah pada jangka waktu tertentu. Jika suhu naik, maka alkohol dalam tabung A memuai, sehingga permukaan raksa di kaki kiri turun, sedangkan permukaan raksa di kaki kanan naik. Raksa yang naik akan mendorong alat penunjuk P ke atas. Jika suhu turun, maka alkohol menyusut sehingga permukaan raksa di kaki kanan turun. Batang penunjuk P tetap berada di tempatnya semula. Permukaan raksa di kaki kiri naik dan mendorong batang penunjuk Q ke atas. Jadi, P menunjuk suhu maksimum dan Q menunjuk suhu minimum. Untuk setiap kali pengukuran, penunjuk P dan Q harus dirapatkan ke permukaan raksa dengan magnet.

Termometer Six-Bellani


2. Termometer dengan bahan zat padat
a. Termometer bimetal
                     Termometer bimetal memanfaatkan logam untuk menunjukkan adanya perubahan suhu dengan prinsip logam akan jika dipanaskan dan menyusut jika didinginkan. Keping bimetal dibentul spiral dan tipis, sedangkan ujung spiral bimetal ditahan sehingga tidak bergerak dan ujung lainnya menempel pada gir penunjuk. Semakin besar suhu, keeping bimetal semakin melengkung dam menyebabkan jarum penunjuk bergerak ke kanan, kea rah skala yang lebih besar. Termometer jenis ini biasanya terdapat di mobil.

Termometer Bimetal

b. Termometer hambatan
                     Termometer hambatan merupakan termometer yang paling tepat digunakan dalam industri untuk mengukur suhu di atas 1000oC. Termometer ini dibuat berdasarkan perubahan hambatan logam, seperti termometer hambatan platina.
                     Dalam termometer hambatan terdapat kawat penghantar yang disentuhkan ke benda yang akan diukur suhunya, misalnya pada pengolahan besi atau baja. Suatu tegangan atau potensial listrik yang bernilai tetap diberikan sepanjang termistor, yaitu sensor yang terbuat dari logam dengan hambatan yang bertambah jika dipanaskan. Perubahan suhu berakibat pada perubahan besar hambatan termistor. Besar hambatan ini dapat diukur dan diatur sehingga menunjukkan besar suhu dari benda yang diukur suhunya.

Termometer Hambatan

c. Termokopel
                     Pengukuran suhu dengan ketepatan tinggi dapat dilakukan dengan menggunakan termokopel, di mana suatu tegangan listrik dihasilkan saat dua kawat berbahan logam yang berbeda disambungkan untuk membentuk sebuah loop. Kedua persambungan tersebut memiliki suhu yang berbeda. Untuk meningkatkan besar tegangan listrik yang dihasilkan, beberapa termokopel dapat dihubungkan secara seri untuk membentuk sebuah termopil. Karena tegangan listrik bergantung pada perbedaan suhu pada persambungan-persambungan tadi, maka salah satu persambungan harus dipertahankan pada suhu tertentu. Cara lainnya adalah dengan memasang suatu rangkaian elektronik yang dapat mengukur suhu yang sebenarnya dari sensor termokopel.   

Termokopel


3. Termometer dengan bahan gas
                     Termometer gas adalah jenis termometer yang memanfaatkan sifat-sifat termal gas. Ada dua macam termometer gas, yaitu:
a. Termometer yang volume gasnya dijaga tetap dan tekanan gas tersebut dijadikan sifat termometrik dari termometer,
Termometer Gas Volume Tetap
b. termometer yang tekanan gasnya dijaga tetap dan volume gas tersebut dijadikan sifat termometrik dari termometer.
Termometer Gas Tekanan Tetap


4. Termometer optis
a. Pirometer
        Prinsip kerja pyrometer adalah dengan mengukur intensitas radiasi yang dipancarkan oleh benda-benda yang suhunya sangat tinggi. Pirometer dapat digunakan untuk mengukur suhu yang sangat tinggi, berkisar 500oC sampai 3000oC.
Pirometer

b. Termometer inframerah
        Termometer inframerah digunakan dengan cara menekan tombol sampai menunjukkan angka tertinggi dengan cara mengarahkan sinar inframerah ke sasaran yang dituju. Sasaran yang dituju seperti pada besi yang masih membara pada pabrik pengolahan besi atau baja. Sinar yang diarahkan ke logam yang diukur suhunya akan memantul dan pantulan tersebut direspon oleh alat sehingga thermometer inframerah menunjukkan skala suhu yang terukur.
Termometer Inframerah


Referensi:
Suryanda, Ade, dkk. 2013. Ilmu Pengetahuan Alam. Jakarta: Politeknik Negeri Media Kreatif.
Widagdo M. dan Harjono. 2004. Pokok-pokok Fisika SMP. Jakarta: Penerbit Erlangga.
Read More --►