Marta

Perempuan, 19 tahun

Purworejo, Indonesia

I love the way I am. So, this is me.
::
Materi tersedia: Kelas 7 Bab 7
Science World
Shutdown

Navbar3

Search This Blog

Monday, 14 April 2014

Apa Saja Jenis-jenis Termometer?


Apa Saja Jenis-jenis Termometer?

1. Termometer dengan bahan zat cair
Bahan yang paling sering digunakan untuk membuat termometer adalah zat cair. Pada umumnya, apabila zat cair dipanaskan maka suhunya akan naik dan volumenya bertambah. Perubahan volume inilah yang dimanfaatkan untuk membuat termometer.
Ada beberapa macam termometer yang menggunakan bahan zat cair sebagai zat termometrik pengisi, yaitu termometer laboratorium, termometer ruang, termometer klinis, dan termometer Six-Bellani.

a. Termometer laboratorium
            Termometer laboraturium biasanya digunakan untuk mengukur suhu air dingin atau air yang sedang dipanaskan dan dapat dijumpai di laboraturium.Termometer jenis ini menggunakan raksa atau alcohol sebagai penunjuk suhu. Raksa dimasukkan ke dalam pipa yang sangat kecil (pipa kapiler). Kemudian, pipa dibungkus dengan kaca yang tipis agar panas dapat diserap dengan cepat oleh termometer.
            Skala pada termometer laboraturium biasanya 0oC sampai 100oC. Suhu 0oC menyatakan suhu es yang sedang mencair, sedangkan suhu 100oC menyatakan suhu air yang sedang mendidih.

Termometer Laboraturium

b. Termometer ruang
            Termometer ruang dipasang pada tembok rumah atau kantor. Termometer ini mengukur suhu udara pada suatu saat. Skala termometer ruang adalah -50oC sampai 50oC. Mengapa menggunakan skala seperti itu? Karena suhu udara di beberapa tempat bisa mencapai di bawah 0oC, misalnya di Eropa. Sementara pada sisi lain, suhu udara tidak pernah melebihi 50oC.

Termometer Ruang

c. Termometer klinis
            Termometer klinis disebut juga termometer demam dan biasanya digunakan oleh dokter untuk mengukur suhu tubuh kita. Pada keadaan sehat, suhu tubuh kita sekitar 37oC. Pada keadaan demam, suhu tubuh kita melebihi angka tersebut dan dapat mencapai 40oC.
            Skala suhu pada termometer klinis adalah 35oC sampai 43oC. Lantas bagaimana cara kerja termometer klinis? Termometer klinis biasanya dijepitkan pada ketiak, tetapi ada pula yang ditempelkan ke dahi. Ketika termometer dijepitkan, suhu tubuh kita membuat raksa naik di sepanjang pipa kapiler. Raksa akan berhenti bila suhu raksa sudah sama dengan suhu tubuh kita. Kita tinggal membaca berapa suhu yang ditunjukkan oleh raksa. Kemudian bagaimana caranya agar termometer dapat digunakan kembali untuk mengukur suhu tubuh orang lain? Termometer tersebut harus dikibas-kibaskan agar raksa kembali ke wadahnya.

Termometer Klinis

Selain termometer di atas, terdapat juga termometer kristal cair yang dapat digunakan untuk mengukur suhu tubu, suhu akuarium, dan sebagainya.
Termometer Kristal Cair


d. Termometer Six-Bellani 
           Termometer Six-Bellani disebut juga termometer maksimum-minimum. Termometer ini dapat mencatat suhu tertinggi dan suhu terendah pada jangka waktu tertentu. Jika suhu naik, maka alkohol dalam tabung A memuai, sehingga permukaan raksa di kaki kiri turun, sedangkan permukaan raksa di kaki kanan naik. Raksa yang naik akan mendorong alat penunjuk P ke atas. Jika suhu turun, maka alkohol menyusut sehingga permukaan raksa di kaki kanan turun. Batang penunjuk P tetap berada di tempatnya semula. Permukaan raksa di kaki kiri naik dan mendorong batang penunjuk Q ke atas. Jadi, P menunjuk suhu maksimum dan Q menunjuk suhu minimum. Untuk setiap kali pengukuran, penunjuk P dan Q harus dirapatkan ke permukaan raksa dengan magnet.

Termometer Six-Bellani


2. Termometer dengan bahan zat padat
a. Termometer bimetal
                     Termometer bimetal memanfaatkan logam untuk menunjukkan adanya perubahan suhu dengan prinsip logam akan jika dipanaskan dan menyusut jika didinginkan. Keping bimetal dibentul spiral dan tipis, sedangkan ujung spiral bimetal ditahan sehingga tidak bergerak dan ujung lainnya menempel pada gir penunjuk. Semakin besar suhu, keeping bimetal semakin melengkung dam menyebabkan jarum penunjuk bergerak ke kanan, kea rah skala yang lebih besar. Termometer jenis ini biasanya terdapat di mobil.

Termometer Bimetal

b. Termometer hambatan
                     Termometer hambatan merupakan termometer yang paling tepat digunakan dalam industri untuk mengukur suhu di atas 1000oC. Termometer ini dibuat berdasarkan perubahan hambatan logam, seperti termometer hambatan platina.
                     Dalam termometer hambatan terdapat kawat penghantar yang disentuhkan ke benda yang akan diukur suhunya, misalnya pada pengolahan besi atau baja. Suatu tegangan atau potensial listrik yang bernilai tetap diberikan sepanjang termistor, yaitu sensor yang terbuat dari logam dengan hambatan yang bertambah jika dipanaskan. Perubahan suhu berakibat pada perubahan besar hambatan termistor. Besar hambatan ini dapat diukur dan diatur sehingga menunjukkan besar suhu dari benda yang diukur suhunya.

Termometer Hambatan

c. Termokopel
                     Pengukuran suhu dengan ketepatan tinggi dapat dilakukan dengan menggunakan termokopel, di mana suatu tegangan listrik dihasilkan saat dua kawat berbahan logam yang berbeda disambungkan untuk membentuk sebuah loop. Kedua persambungan tersebut memiliki suhu yang berbeda. Untuk meningkatkan besar tegangan listrik yang dihasilkan, beberapa termokopel dapat dihubungkan secara seri untuk membentuk sebuah termopil. Karena tegangan listrik bergantung pada perbedaan suhu pada persambungan-persambungan tadi, maka salah satu persambungan harus dipertahankan pada suhu tertentu. Cara lainnya adalah dengan memasang suatu rangkaian elektronik yang dapat mengukur suhu yang sebenarnya dari sensor termokopel.   

Termokopel


3. Termometer dengan bahan gas
                     Termometer gas adalah jenis termometer yang memanfaatkan sifat-sifat termal gas. Ada dua macam termometer gas, yaitu:
a. Termometer yang volume gasnya dijaga tetap dan tekanan gas tersebut dijadikan sifat termometrik dari termometer,
Termometer Gas Volume Tetap
b. termometer yang tekanan gasnya dijaga tetap dan volume gas tersebut dijadikan sifat termometrik dari termometer.
Termometer Gas Tekanan Tetap


4. Termometer optis
a. Pirometer
        Prinsip kerja pyrometer adalah dengan mengukur intensitas radiasi yang dipancarkan oleh benda-benda yang suhunya sangat tinggi. Pirometer dapat digunakan untuk mengukur suhu yang sangat tinggi, berkisar 500oC sampai 3000oC.
Pirometer

b. Termometer inframerah
        Termometer inframerah digunakan dengan cara menekan tombol sampai menunjukkan angka tertinggi dengan cara mengarahkan sinar inframerah ke sasaran yang dituju. Sasaran yang dituju seperti pada besi yang masih membara pada pabrik pengolahan besi atau baja. Sinar yang diarahkan ke logam yang diukur suhunya akan memantul dan pantulan tersebut direspon oleh alat sehingga thermometer inframerah menunjukkan skala suhu yang terukur.
Termometer Inframerah


Referensi:
Suryanda, Ade, dkk. 2013. Ilmu Pengetahuan Alam. Jakarta: Politeknik Negeri Media Kreatif.
Widagdo M. dan Harjono. 2004. Pokok-pokok Fisika SMP. Jakarta: Penerbit Erlangga.

0 comments: